Brilliant Legacy



Sebagai garis besar Brilliant Legacy | Shining Inheritance ini bercerita tentang Eun-seong Ko yang kehilangan Ibunya ketika dia berumur 11 tahun, dan ayahnya menikah kembali dengan Seong-hee Baek pada umurnya yang ke-16. Dia merasa sangat kecewa dengan keluarga barunya. Belum lama berselang setelah ditinggal pergi ibu kandungnya dan ayahnya menikah lagi, bencana kembali datang menghampiri Eun-seong Ko yang mengambil nyawa Ayahnya. Setelah itu secara tidak sengaja, keberuntungan menghampiri Eun-seong ketika ia mewarisi kekayaan yang besar namun itu semua bukan dari Ayahnya sendiri.

Woo-han Seon adalah pemuda yang sombong, tetapi tampan. Dia tidak menghargai setiap nilai uang ketida dia dibesarkan oleh neneknya yang kaya dan Ibunya.  Suatu hari, nenek Woo-han membuat keputusan yang aneh …. dia akan memberikan semua hartanya untuk Eun-Seong Ko. Seiring dengan berjalannya waktu Woo-han Seon mulai menaruh hati kepada Eun-seong Ko namun dia tidak secara terang-terangan mengakui hal itu namun dari semua tingkah lakunya menunjukkan bahwa dia sayang kepada Eun-seong Ko.


CAST

  •     Hyo-ju Han sebagai Eun-seong Ko
  •      Seung-ki Lee sebagai Woo-hwan Seon
  •      Su-bin Bae sebagai Jun-se Park
  •      Chae-won Mun sebagai Seung-mi Yu
  •      In-taek Jeon sebagai Pyeong-jung Ko
  •      Mi-suk Kim sebagai Seong-hee Park
  •      Jun-seok Yeon sebagai Eun-woo Ko
  •      Jae-seung Kim sebagai Hyeong-jin Lee
  •      Hyo-jeong Ban sebagai Suk-ja Jang
  •      Ji-in Yu sebagai Yeong-ran Oh
  •      Ye-won Han sebagai Woo-jeong Seon
  •      Jeong-woo Choi sebagai Tae-su Park
  •      Seung-hyeong Lee sebagai Seong-cheol Pyo
  •      Yeo-eun Son sebagai In-yeong Jeong
  •      Yeong-won Min sebagai Hye-ri Lee
  •      Seok-won Jeong sebagai Yeong-seok Jin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Cerita Tentang Burung Gagak



    Suatu petang seorang tua bersama anaknya yg masih muda yang baru menamatkan pendidikan tinggi, duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana disekitar mereka. Tiba - tiba sekor burung gagak hinggap di ranting pohon berhampiran.
     Si Ayah lalu menudingkan jarinya ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu?"
    "Burung Gagak," jawab si anak. Ayahnya mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sang ayah sekali lagi mengulangi pertanyaan yg sama.
    Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat. "Itu burung gagak, Ayah!"
    Tatapi, sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa bingung dengan pertanyaan yang sama diulang - ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, "BURUNG GAGAK!!"
    Si Ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, "Itu Gagak, Ayah."
    Tetapi, agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulutnya hanya untuk bertanya hal yang sama.
    Dan kali ini si anak benar - benar hilang kesabaran dan menjadi marah. "Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi, sudah 5 kali Ayah bertanya hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang ayah mau saya katakan??? ITU BURUNG GAGAK, BURUNG GAGAK, AYAH!!!!!," kata si anak dengan nada yang begitu marah.
    Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya - tanya.
    Diperlihatkannya sebuah diary lama. "Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini," pinta si Ayah.
    Si anak setuju dan membaca paragaraf yang berikut isinya. "Hari ini aku dihalaman melayani anakku yang baru genap berumur lima tahun. Tiba - tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak itu dan bertanya, "Ayah, apa itu?" Dan aku menjawab,"Burung Gagak." Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak."
    Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah."
    Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yang telah ia perbuat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Eclipse,Gerhana


Inilah sekuel ketiga dari seri Twilight karya Stephenie Meyer setelah sebelumnya adalah Twilight dan New Moon,Dua Cinta.

Dalam sekuel ini, kisah masih berputar-putar pada Bella Swan, Edward Cullen Masen dan Jacob Black. Selain itu pada buku ke-3 ini Stephenie lebih banyak memberi perhatian pada beberapa rahasia yang akan diketahui pembacanya tentang legenda Werewolf, Imprint (semacam jodoh yang diketahui sejak pandangan pertama bagi para Werewolf ), kisah hidup Jasper dan kisah hidup Rosalie. Sepertinya boleh disebut buku ‘dongeng’ vampir seri ini adalah buku dongeng yang mendongeng.

Meskipun begitu inti cerita sebenarnya adalah bersekutunya antara Vampir dan Werewolf untuk memusnahkan vampir-vampir muda yang jahat,liar dan haus darah yang ‘diciptakan’ oleh Victoria karena dilatar belakangi oleh dendam terhadap Bella atas kematian James, vampir pasangannya. Vampir-vampir muda yang sempat menghebohkan Seattle karena begitu banyak korban berjatuhan akibat ulah mereka. Setelah pasukan vampir ciptaan Victoria ini cukup kuat, mereka berencana menyerang keluarga Cullen untuk menghabisi Bella dan melampiaskan dendamnya. Sayang rencana mereka sudah di ketahui oleh Alice yang memiliki kekuatan bisa membaca masa depan dan pikiran, sehingga perang antar vampirpun tak bisa terelakkan. Demi mengetahui musuh yang dihadapi begitu banyak maka keluarga Cullen akhirnya mempertimbangkan untuk bersekutu dengan Jacob Black dan kawan-kawan untuk mensukseskan misi memusnahkan vampir-vampir baru tersebut.

Kisah dibuka dengan masih marahnya Charlie, ayah Bella terhadap Bella dan Edward kerena Bella pernah ‘menghilang’ 3 hari dan akhirnya pulang kembali ke rumah dengan Edward yang telah meninggalkan Bella sebelumnya selama kurang lebih 6 bulan. Charlie memberlakukan ‘jam malam’ dan mengurung Bella tidak boleh keluar rumah setelah pulang sekolah. Jika Edward datang ke rumah untuk menemui Bella Charlie akan menunggui mereka sampai Edward pulang dengan tatapan penuh selidik khas polisi. Tentu saja Charlie tidak tahu jika setelah pulang lewat pintu utama dan Bella masuk kamar, Edward menyusul kekamar Bella seperti malam-malam biasanya. Dasar. :D

Bella masih merasa bersalah terhadap Jacob. Setelah Jacob ‘menjahit’ lukanya akibat ditinggal Edward, Bella ingin menemui Jacob untuk menyambung kembali hubungan ‘persahabatan’ yang terputus setelah Edward datang. Edward tentu saja sangat tidak setuju dengan keinginan Bella untuk menemui Jacob karena kawatir akan keselamatannya jika bergaul dengan ‘serigala’. Bukan Bella namanya jika tidak nekat, saat Edward berburu di hutan, Bella akhirnya pergi ke La Push untuk menemui Jacob Black. Edward sangat marah begitu tahu Bella bergi ke sana dan kembali dari berburu. Setelah negosiasi dengan Alice akhirnya Alice bersedia ‘menyandera’ Bella saat Edward berburu. Tapi rupanya, Jacob juga tidak tinggal diam mengetahui Bella ‘di sandera’, petualangan kedua dengan Jacob akhirnya terjadi juga.

Selang beberapa waktu, terjadi insiden mengerikan di Seattle. Banyak warga seattle terbunuh secara misterius. Keluarga Cullen mengetahui hal itu terjadi akibat ulah vampir baru yang masih liar dan haus darah. Di lain kesempatan terjadi juga insiden, Victoria melintas di perbatasan wilayah keluarga Cullen dan Werewolf. Sempat terjadi ketegangan antara kelurga Cullen dan beberapa anggota Werewolf sehingga Victoria berhasil meloloskan diri.

Saat Bella di sandera Alice di rumahnya, terjadi insiden di rumah Bella. Beberapa potong pakaiannya serta bantal yang biasa dia gunakan sehari-hari lenyap. Semula Bella menduga Alice yang mengambil karena saat ‘disandera’ Alice sempat mengambil juga piyama untuk Bella tidur di rumahnya. Tapi semua kecurigaan akhirnya bermuara pada munculnya berita yang semakin mencekam Seattle dan munculnya Victoria di perbatasan beberapa waktu lalu.

Setelah mengetahui hal tersebut, seluruh keluarga Cullen melakukan rapat intensif membahas hal itu. Pertimbangan-pertimbangan telah di rencanakan namun tetap saja kekurangan tenaga karena pasukan yang ada ternyata tidak memadai untuk membereskan Vampir-vampir muda tersebut. Masalah menjadi buntu.

Edward akhirnya mengijinkan Bella untuk pergi ke La Push setelah mengetahui dia bisa pergi dan pulang dengan selamat dan Jacob ternyata juga bisa dipercaya. Saat dilakukan pesta api unggun dengan para sesepuh dan anggota Werewolf di La Push, Bella akhirnya tahu kisah legenda tentang Werewolf dan mengapa mereka begitu membenci vampir yang dikisahkan oleh Billy Black dan kakek Quil.

Di lain waktu Jasper juga bercerita kenapa dia memiliki kemampuan untuk menaklukkan vampir muda serta kisah bagaimana dia bisa menjadi vampir.

Saat pesta kelulusan yang dirayakan di rumah keluarga Cullen, ternyata Jacob Black datang bersama teman-temannya. Alice tentu saja sangat marah mengetahui mereka masuk ke rumah keluarga Cullen. Tapi Jacob ternyata berininsiatif untuk membantu kelurga Cullen memusnahkan para vampire muda tersebut. Setelah pesta usai mereka akhirnya melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detil masalah teknis yang berhubungan dengan apa saja yang harus dilakukan saat nanti berperang dengan Vampir-vampir muda tersebut. Bagaimana serunya pertempuran antara vampir-vampir muda yang masih liar dan haus darah itu dengan keluarga Cullen dan di Bantu oleh para Werewolf? Ikuti kisah selengkapnya di buku ke-3 seri Twilight ini!.

Bulu Kuduk

“Respons Jacob lebih mudah dibaca waktu aku sampai ke bagian tentang Volturi. Rahangnya terkatup rapat, bulu kuduk di kedua lengannya meremang…” (hal. 122)

“Bisa kurasakan embusan napasnya yang dingin membasahi helai-helai rambutku saat ia mengembuskan napas; bulu kuduk di tengkukku langsung meremang.” (hal.238)

Lagi-lagi soal bulu kuduk. Sempat disinggung di buku sebelumnya tentang bulu kuduk ini tapi rupanya hal itu masih saja muncul di buku ke-3. Ya, bulu kuduk yang tidak konsisten itu ada lagi kadang di tengkuk kadang di lengan, hehhe…

Masalah bulu kuduk yang tidak konsisten memang agak mengganggu tapi yang lebih mengganggu adalah si tokoh utama Bella Swan yang sepertinya juga ikut-ikutan tidak konsisten. Seperti biasanya Bella yang justru memperumit keadaan karena sikapnya terhadap Jacob yang membuat Jacob seperti di beri harapan. Jacob sangat sadar Bella juga menyukainya sehingga dia juga tidak pernah lelah untuk berusaha. Selama janur kuning belum melengkung masih milik umum kan? Eh, tapi disana kalo nikah gak pake janur kali ya…:p

Bella dikisahkan juga mencintai Jacob dan ingin juga Jacob berada di sisinya seperti saat Edward tidak bersamanya, meskipun cintanya yang paling besar adalah terhadap Edward. Bella juga masih merengek untuk di jadikan Vampir oleh Edward meskipun Edward sendiri,Jacob dan Rosalie sangat menganjurkan Bella untuk berpikir masak-masak sebelum memilih hidup menjadi Vampir.

Stephenie sepertinya sangat mengerti karakter remaja berumur 18 tahun yang memang cenderung plin-plan dan menjengkelkan. Sehingga Bella dalam menentukan sikap, memahami isi hatinya sendiripun juga kadang terlihat masih kesulitan. Oleh sebab itu Stephenie tidak mengakhiri ‘kemanusiaan’ Bella di buku ini karena pada kenyataannya Bella masih penuh kebimbangan khas anak muda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments